Agustus 2019 lalu, Teknik Kelautan ITERA, Waseda University, Niigata University dan Tokyo City University melakukan kolaborasi riset untuk survey pasca tsunami di Perairan Krakatau
14 July 2025 | 104
Kuliah Lapangan
Survey Krakatau 2019 Hari Ke-1
(KL ITERA/2019) Pada tanggal (16-18) Agustus 2019 lalu, KL ITERA, Waseda University, Niigata University dan Tokyo City University melakukan kolaborasi riset untuk survey pasca tsunami di Perairan Krakatau. Survey yang dilakukan meliputi pengeruman untuk data batimeteri, rekam jejak tsunami, foto bawah laut, foto udara, dan sosial kemasyarakatan di Pulau Sebesi.
Tim yang terdiri dari 11 orang (termasuk 2 orang pendamping dari BKSDA Lampung) berangkat pada hari Jumat, 16 Agustus 2019 dari Pelabuhan Canti, Lampung Selatan. Cuaca di daerah pantai pagi itu hujan dan berangin cukup kuat. Walaupun demikian, tim tetap melanjutkan perjalanan dan memulai pengambilan data batimetri dari sisi pantai. Kapal Batanghari 2 yang bermarkas di Pulau Sebesi mencapai perairan Sebesi sekitar jam 11 siang dan menjemput kapal kecil untuk survey sisi periran dangkal yang tak mungkin menggunakan kapal besar.
Survey hari pertama dilakukan cukup efektif dengan pengambilan data rekam jejak tsunami di Pulau Rakata, Pulau Panjang, dan Pulau Sertung. Selain itu, foto udara longsoran material di Gunung Anak Krakatau (GAK) yang menyebabkan tsunami juga berhasil didapatkan. Survey hari pertama ditutup pada pukul 16.30 wib dan tim melakukan peristirahatan di Pulau Sebesi.
(gelf/2019)
Survey Krakatau 2019 Hari Ke-2 (Terakhir)
(KL ITERA/2019) Survey yang dilakukan pada pertengahan Agustus 2019 ini didahului dengan persiapan yang tidak kurang dari 3 bulan. Proses perizinan ke Kementerian terkait dan BKSDA wilayah Bengkulu-Lampung dijalani tim dengan seksama. Koordinasi antara tim di Jepang dan di Indonesia terus dilakukan untuk memastikan berbagai teknis dapat dipetakan dan dicarikan solusinya.
Survey hari ke-2 dilaksanakan bertepatan pada hari kemerdekaan Republik Indonesia. Malam sebelumnya, evaluasi survey hari pertama dilakukan dengan kesimpulan survey hari ini tim dibagi menjadi 2, yaitu tim darat dan tim laut. Tim darat akan fokus mendapatkan data kesadaran tsunami masyarakat Sebesi dan tim laut melanjutkan survey di Perairan Krakatau.
Tim memulai survey tepat setelah upacara kemerdekaan (sekitar jam 08.30 wib). Survey batimetri seputar perairan GAK selesai dilakukan bersamaan dengan foto bawah laut menggunakan perahu kecil. Pemotretan udara perairan krakatau bersamaan dengan pengukuran jejak tsunami dilaksanakan menggunakan Kapal Besar (Batanghari 2). Tim darat mendapatkan responden yang cukup representatif untuk menggambarkan kesiasiagaan tsunami masyarakat Pulau Sebesi.
Survey hari ke-2 berjalan cukup komprehensif dan ditutup dengan evaluasi serta penyelesaian adminstrasi dengan pihak-pihak terkait (salah satunya pemerintahan desa). Tim kembali ke daratan Sumatera keesokan harinya dan melanjutkan kegiatan selanjutnya. Data-data yang dikumpulkan direncanakan akan diolah menjadi data pemodelan tsunami dan menjadi beberapa tulisan ilmiah.
(gelf/2019)





