Studium Generale (SG) “Teknik Pantai dan Upaya Penanggulangan Kerusakan Pantai”
10 July 2025 | 108
Studium Generale
[KL ITERA/2019] Pada hari Jumat (26/04/2019), Teknik Kelautan (KL) ITERA melaksanakan Studium Generale (SG) yang bertema "Teknik Pantai dan Upaya Penanggulangan Kerusakan Pantai". Tema ini dibawakan oleh Dr. Ir. Dede Manorolhuda Sulaiman, M.Sc. Beliau merupakan Peneliti Utama di Balai Litbang Pantai Kementerian PUPR di Buleleng, Bali.
Pak Dede (red: panggilan) telah lama berkecimpung dalam penelitian dalam bidang inovasi pelindung pantai di Indonesia. Beliau menyelesaikan pendidikan S2-nya di Oregon State Univesity dalam bidang Coastal Management dan S3 di Teknik Sipil Universitas Parahyangan Bandung (penelitian sebagian besar dilaksanakan di UGM Yogyakarta). Salah satu karya utamanya adalah PEGAR (Pemecah Gelombang Ambang Rendah) yang telah diterapkan pada beberapa pantai di Indonesia.
Ada beberapa penyebab kerusakan pantai, misalnya karena erosi/abrasi akibat struktur melintang (groins), penutupan muara sebagai supplier sedimen, pencemaran industri, bencana alam (tsunami dan storm surge), dsb. Menurut Pak Dede, kerusakan pantai di Indonesia merupakan konsekuensi logis dari wilayah pantai yang panjang bangsa ini. Sebagai peneliti dan insan akademis, kita sudah selayaknya menciptakan inovasi penanggulangan kerusakan tersebut.
Secara klasik, pantai dapat dilindungi dengan pendekatan hard structure, seperti revetment, groins, sea wall, breakwater, dsb. Akan tetapi, seiring perkembangan keilmuan, berbagai struktur tersebut tidak lepas dari kritik dan kekurangan. Groins bisa menyebabkan akresi pada upstream dan erosi pada downstream sehingga membutuhkan padang groins. Revetment dan sea wall memiliki potensi gagal struktur karena scour. Offshhore breakwater merupakan struktur yang tergolong relatif mahal. Berangkat dari berbagai masalah tersebut, pembicara banyak melakukan riset pelindung pantai yang ramah lingkungan dan memanfaatkan kearifan lokal Indonesia.


